Rabu, 08 November 2017

Metode Dakwah menurut QS An- Nahl 125

Metode Dakwah Menurut QS An-Nahl: 125

Kamis, 9 November2017

Bismillahirrahmanirrahim

ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.
(QS An-Nahl: 125)

Didalam Tafsirnya Syeikh jalaludin Assuyuti & Syeh Jalaludin Al Mahali menjelaskan: (Serulah) manusia, hai Muhammad (kepada jalan Rabbmu) yakni agama-Nya (dengan hikmah) dengan Alquran (dan pelajaran yang baik) pelajaran yang baik atau nasihat yang lembut (dan bantahlah mereka dengan cara) bantahan (yang baik) seperti menyeru mereka untuk menyembah Allah dengan menampilkan kepada mereka tanda-tanda kebesaran-Nya atau dengan hujah-hujah yang jelas.

(Sesungguhnya Rabbmu Dialah Yang lebih mengetahui) Maha Mengetahui (tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk) maka Dia membalas mereka; ayat ini diturunkan sebelum diperintahkan untuk memerangi orang-orang kafir. Dan diturunkan ketika Hamzah gugur dalam keadaan tercincang; ketika Nabi saw. melihat keadaan jenazahnya, lalu beliau saw. bersumpah melalui sabdanya, "Sungguh aku bersumpah akan membalas tujuh puluh orang dari mereka sebagai penggantimu."

Dari Penjelasan Diatas setidaknya ada sedikit hikmah  yang bisa kita petik, diantaranya:

Handaknya seorang Mubaligh senantiasa birsikap lemah lembut dalam menyampaikan materi dakwah,  berdiskusi, dan berargumentasi. Baik kepada sesama muslim maupun kepada orang non muslim. Sebagai mana Allah swt memerintahkan Nabi Musa untuk menjumpai firaun dan menyampaikan ajaran Tauhid dengan "Qaulan Layyina" Ucapan yang lembut.

Karena dari sikap yang lemah lembut, arif, dan bijaksana, akan menjadikan seorang penerima dakwah menjadi terkesima dan semakin empati kepada Islam
Dan pada akhirnya secara otomatis ia pun akan mencintai Islam.

Oleh: Rahmat Handoko
Semoga bermanfaat silahkan dishare jika berkenan.

Minggu, 05 November 2017

Biografi Ust. Rahmat Handoko

PROFIL DAN BIOGRAFI USTADZ RAHMAT HANDOKO, SQ

Nama Lengkap: Rahmat Handoko
Usia: 25 Tahun
Agama: Islam
Status: Menikah
Istri: Syifa Romdhonia
Anak: M Husein Handoko

RIWAYAT PENDIDIKAN
SD Gedung Ratu
SDN 1 tegal Mukti
Mts Mifatahul Huda Tegalmukti
Pondok pesantren salafiyah Daarul Fatah Tegal Mukti
Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an Nurul Quran Dayamurni
MA Al-Munawaroh Tumijajar
Pondok Pesantren Dar El Fikr sawangan
S1 Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran (PTIQ) Jakarta

KARYA:
Buku "Pemuda Pemudi Yang dirindukan Surga"

PROFESI:
Pengusaha, Penceramah & Motivator

PENGALAMAN:
-Juara 2 MTQ Hafidz Quran 5 Juz dan tilawah Kab. Way kanan
-Juara 3 Musabaqoh Syarhil Quran Tingkat Profinsi DKI
-Pesarta Musabaqoh Tafsir Al Quran 30 juz Profinsi Lampung
-pendiri Pondok Pesantren Ma'had Madrasatul Quran karawang
-Finalis Dai Aksi Indosiar 2014
-Pengisi acara Berkah Ramadhan Rtv
-Narasumber Cahaya Hati Antv
-Narasumber Program Ramadhan Jaktv
-Pengisi Acara Indonesia lawak Club Mnctv

AKUN MEDIA SOSIAL
-Instagram: Rahmathandoko1
-Twitter:
@handoko_rahmat
-Fb: Rahmat Handoko
-Wa:
082310482439

Tafsir QS Al Hujurat ayat 13

MUTIARA HIKMAH QS AL HUJURAT AYAT: 13

Jakarta, 31 oktober 2017

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.
(Qs Al-Hujurat: 13)

Prof. Dr. M. Quraish sihab dalam Tafsirnya Al Misbah menjelaskan
(Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang perempuan) yakni dari Adam dan Hawa (dan Kami menjadikan kalian berbangsa-bangsa) lafal Syu'uuban adalah bentuk jamak dari lafal Sya'bun, yang artinya tingkatan nasab keturunan yang paling tinggi (dan bersuku-suku) kedudukan suku berada di bawah bangsa, setelah suku atau kabilah disebut Imarah, lalu Bathn, sesudah Bathn adalah Fakhdz dan yang paling bawah adalah Fashilah. Contohnya ialah Khuzaimah adalah nama suatu bangsa, Kinanah adalah nama suatu kabilah atau suku, Quraisy adalah nama suatu Imarah, Qushay adalah nama suatu Bathn, Hasyim adalah nama suatu Fakhdz, dan Al-Abbas adalah nama suatu Fashilah (supaya kalian saling kenal-mengenal) lafal Ta'aarafuu asalnya adalah Tata'aarafuu, kemudian salah satu dari kedua huruf Ta dibuang sehingga jadilah Ta'aarafuu; maksudnya supaya sebagian dari kalian saling mengenal sebagian yang lain bukan untuk saling membanggakan ketinggian nasab atau keturunan, karena sesungguhnya kebanggaan itu hanya dinilai dari segi ketakwaan. (Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui) tentang kalian (lagi Maha Mengenal) apa yang tersimpan di dalam batin kalian.
Dari penjelasan ini setidak nya ada tiga hikmah yang bisa kita petik;

1. Allah swt yang maha kuasa menciptakan manusia berbangsa bangsa dan bersuku-suku dan masing masing memiliki bahasa serta adat istiadat yang berbeda.

2. Melalui ayat ini Allah swt memerintahkan kepada manusia untuk saling mengenal dan menjalin silaturahmi, sinergi, sahingga terciptanya suasana yang harmonis.

3. Kemuliaan seseorang dihadapan Allah swt bukan karena dari garis Keturunan dan rupa, akan tetapi yang menjadikan manisia  mulia disisi Allah adalah karena ketakwaanya.

Waallahu 'alam bissawab

Oleh:
Rahmat Handoko,SQ
(Alimni Fakultas Dakwah Perguruan Tinggi Ilmu Al-Quran PTIQ Jakarta)